Selamat datang di jendeladakwahkampus.Com

Agus Musoleh ~ Membangun Kesadaran dan Mengembangkan Potensi Mahasiswa

Penulis : Agus Musoleh
E-Mail : agusmustanir@gmail.com
Terbit : Hari Selasa, 01 Mei 2012
Judul : Bom Waktu penundaan Kenaikan Harga BBM; Skenario Rapat Paripurna – IIC Edisi 6

:: Lihat Info Lengkap Penulis ! ::

Bom Waktu penundaan Kenaikan Harga BBM; Skenario Rapat Paripurna – IIC Edisi 6

Selasa, 01 Mei 20122komentar

JDK News - “Penundaan kenaikan harga BBM merupakan skenario rapat paripurna dan sewaktu-waktu bisa meledak, yang pada akhirnya pasti akan menyengsarakan rakyat” Ujar Yuda Suhendar (Aktivis Gema Pembebasan) ketua pelaksana IIC Edisi ke-6.

Sekitar sebulan yang lalu Gerakan Mahasiswa Pembebasan Wilayah Jawa Barat menggelar Islamic Intellectual Challenges Edisi ke 5 dan kini Gema Pembebasan kembali menggelar Islamic Intellectual Challenges (IIC). Di edisi yang ke-6 ini, Gema Pembebasan mengambil tema “Bom Waktu penundaan Kenaikan Harga BBM; Skenario Rapat Paripurna” menghadirkan tiga orang pembicara, Nunung Sanusi (Partai Gerindra), Agus Handaka (DPD 2 HTI Bandung), Dhani Kusumawardana (Aktivis Gema Pembebasan Wilayah Jawa Barat)

Pembicara, Nunung Sanusi menyatakan bahwa partainya merasa kecewa dengan hasil rapat paripurna, dan dengan melihat UU Pasal 7 ayat 6A, kenaikan harga BBM sudah pasti tidak akan bisa terelakan lagi, tinggal menunggu waktu saja. Tetapi meskipin begitu partainya akan tetap konsisten untuk menolak dengan alasan, ini adalah salah satu bentuk perjuangan untuk melindungi hak hak rakyat Indonesia terutama hak hak kaum buruh.

Sedangkan pembicara, Agus Handaka memaparkan sesungguhnya ada ataupun tidak ada rapat paripurna, BBM tetap milik umat, sepeti yang terpapar dalam hadist Rasulullah SAW “kaum muslim itu berserikat dalam 3 hal, air, padang dan api.” Jadi, pemerintah saat ini dzalim terhadap rakyatnya dan tidak mempedulihan nasib rakyat.

Dilanjut dengan pernyataan Dhani Kusumawardana yang membuat semua perserta terheran-heran. “Saya sangat puas dengan hasil rapat paripurna tersebut” Kata sang Aktifis Gema Pembebasan itu dengan penuh keseriusan. Keheranan pun terjawab, dengan pemaparan kang Dhani yang menyatakan hasil rapat paripurna itu merupakan salah satu bukti yang bisa menjelaskan secara langsung kepada masyarakat bahwa demokrasi omong kosong dan demokrasi adalah sesuatu yang utopis. Buktinya hasil survey di lapangan, sebagian besar rakyat Indonesia menolak kenaikan harga BBM, tetapi nyatanya pemerintah saat ini tidak berpihak kepada rakyat.

Ada yang menarik ketika salah seorang menanyakan “Kenapa setelah rapat paripurna itu, ko kelihatannya adem ayem, seakan semuanya dibungkan dengan hasil keputusan tersebut, padahal kita lihat bersama sebelumnya sangat panas, bahkan seorang mahasiswa berani berhadapan langsung dengan polisi?” dan hal itu di jawab oleh kang Dhani secara tegas bahwa hal ini dikarenakan tuntutan yang mereka usung tidak mendasar, artinya setelah isu itu meredup dan tertutupi oleh isu yang lain maka pergerakannya juga akan tenggelam.

Acara ini dihadiri sekitar 50 peserta dan berjalan dengan cukup baik, ditambah dengan suasana tanya jawab yang cukup memanas. Dan di akhir acara, ketiga pembicara sepakat memandang rapat paripurna tersebut malah akan membuat bingung dan tak kunjung selesai dalam menyelesaikan masalah yang ada terkait dengan kenaikan BBM. 
 
Saat ini, Gema Pembebasan tidak ada pilihan lain dalam memandang permasalahan yang terjadi, rapat paripurna dianggap sebagai bom waktu yang kapan saja bisa meledak dan menyengsarakan rakyat, dan Gema Pembebasan melihat hanya ada satu solusi yang bisa ditawarkan yaitu mengusung ideologi islam sebagai proposal jawaban atas permasalahan yang terjadi di negeri ini.
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

5/01/2012

mantabjaya!!
GP Menjawab!

oke, jangan lupa berkunjung lagi
:)

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Jendela Dakwah Kampus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger