Selamat datang di jendeladakwahkampus.Com

Agus Musoleh ~ Membangun Kesadaran dan Mengembangkan Potensi Mahasiswa

Penulis : Agus Musoleh
E-Mail : agusmustanir@gmail.com
Terbit : Hari Jumat, 04 Mei 2012
Judul : Angkat Nama Ciwidey Menjadi Lumbung Strawberry

:: Lihat Info Lengkap Penulis ! ::

Angkat Nama Ciwidey Menjadi Lumbung Strawberry

Jumat, 04 Mei 20121komentar

Ciwidey dan Lembang dua kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung Jawa Barat ini menjadi Sumber Utama Pemasok Strawberry ke kota-kota besar di Indonesia. Kepala Dinas Pertanian, Perkeb unan dan Kehutanan Kabupaten Bandung Tisna Umatan menjelaskan luas lahan tanaman strawberry khususnya di Ciwidey dan sekelilingnya mencapai sekitar 200 hektar. Rata-rata satu hektar lahan menghasilkan 20 kg strawberry.

Bahkan Pemerintah Kabupaten Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan melaunching buah strawberry sebagai buah unggulan Kabupaten Bandung pada tahun 2012. Sejarah pertanian strawberry di Ciwidey sendiri tak bisa dilepaskan dari peranan Pusat Pengembangan Strawberry Ciwidey (P3SC) Anur, sebuah perusahaan dagang milik Ridwan Soleh yang beralamat di Jalan Raya Ciwidey kilometer 6 No 180.

Ridwan mengkisahkan, tahun 1996 ada pegawai perkebunan teh di Ciwidey yang berkebangsaan Jepang menanam strawberry berjenis Nyoho (Fragaria nilgerrensis), untuk konsumsi sendiri. Sepulang mereka tahun 1997, Jaji Mulyadi sang paman beserta dirinya serta saudara-saudaranya mengembangkan perkebunan strawberry yang waktu itu bermula dari 5 bibit dan selanjutnya berkembang hingga ribuan bibit.

Awalnya, penduduk sekitar mencemoohkan usahanya. “Dulu kita bangkrut dari sayuran, kita tanam strawberry tapi di ejek orang. Buat apa nanam gutu banyak-banyak kaya yang laku aja.” Kata Ridran menirukan. Namun akhirnya mereka pun mengikuti jejaknya. Ridwan sendiri kemudian fokus mendistribusikan strawberry ke pulau jawa maupun ke luar pulau jawa. Sementara Lilis Nurandiani kakak perempuannya fokus diolahan strawberry seperti dodol, sirup, dan lain-lain. Sedangkan Nurdin Soleh, kakak laki-lakinya fokus di pembekuan (frozen). Sedangkan Asep Sopian sang adik fokus di pengembangan bibit. Keempatnya sukses membawa nama Ciwidey menjadi terkenal sebagai lumbung strawberry.

Perluas Pemasaran Menmbus Berbagai Kota
Tahun 1999 strawberry hasil P3SC mulai memasuki pabrik selai, pabrik sirup, pasar-pasar modern, rumah makan serta ke agen-agen besar di luar jawa seperti di Aceh, Kendari, Pekanbaru dan Kalimantan.

Jika ditotalkan pasokan strawberry dari P3SC ke berbagai tempat tersebut mencapai 40 hingga 50 ton setiap bulannya. Dia besarta timnya aktif mendatangi beberapa kantor pusat supermarket. Menyerahkan surat penawaran pruduk serta menggambarkan keunggulan produk hasil pertaniannya dan yang paling penting menurut Ridwan kesiapan pengiriman barang secara kontinyu. “Supermarket itu yang ditanya pasti masalah kontinyuitas, Mereka tidak mau tau musim hujan atau kemarau, yang penting ada strawberry” Kata lulusan Pesantren Pajagalan Bandung ini.

Semua pasokan strawberry tersebut ia ambil dari perkebunan milik dirinya yang luasnya mencapai 3 hektar ditambah dengan 70 mitra petani serta dari yang lainnya. Pengiriman strawberry ini dibagi kedalam 3 jenis yaitu strawberry kiloan dengan harga 8.000-10.000 perkilo serta strawberry dipacking dengan berat 1500 gram dihargai 25.000.

Prioritaskan Kualitas dan Kuantitas
Sebagai pelopor pengembangan bibit strawberry di Ciwidey, tentu saja Ridwan berserta saudara-saudaranya memiliki ilmu yang mumpuni. Pengalaman menjadi ilmu yang sangat berharga dari hulu ke hilir menjadi prioritasnya. Jenis strawberry yang ditaman Ridwan saat ini berjenis Sweet Charlie (California bread) yang menguasai hampir 70% dan sisanya berjenis Kellybright dan hollad. Dari awal penanaman strawberry dia sangat memperhatikan kelembaban udara dan ketinggian lahan yang ideal 1.000-2.000 meter di bawah permukaan laut sementara pemupukan, ia menggunakan pemupukan organik untuk penanaman awal sementara sisanya ia menggunakan campuran organik dan kimia.

Yang tidak kalah penting lagi adalah pengurusan pasca panen, dan ini menurut Ridwan banyak disepelekan oleh para petani strawberry. Misalnya ketika memetik dan membawa strawberry harus berhati-hati jangan sampai kulitnya terkelupas atau lecet. Begitipun dengan cara menumpuk strawberrynya, jika terlalu banyak akan bergesekan dan mengakibatkan kulitnya lecet sehingga pori-pori strawberrynya cepat basah, berjamur dan tidak akan lama lagi membusuk.

Selanjutnya, tatacara pengemasan harus sangat rapih dengan ditangani oleh orang yang sudah terlatih. Jangan sampai diacak apalagi dipaksakan masuk ke dalam kemasan. Setelah pengemasan selesai maka harus secepatnya diantar sampai tujuan.

Dari hasil sortiran tentu saja ada strawberry yang reject. Strawberry yang reject ini, ia masukan pada penyimpan pembeku yang bisa menampung dengan kapasitas 20 ton strawberry. Strawberry jenis ini biasanya digunakan untuk jus atau dikirimkan ke pabrik-pabrik. 

Ridwan berpesan bahwa dalam bertani harus memperhatikan dari hulu ke hilir. Dengan demikian maka hasilnya akan sangat baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

12/04/2013

Peluang Bisnis Dahsyat Bersama Ustadz Yusuf Mansur

Modal Besar Hasil Bersar Itu Biasa,
Di VSI, Cukup dengan Modal 275rb - Hasil WOW..!!
Bisnis Virtual Payement ini akan menjadikan HP
atau Gadget Anda serasa ATM PRIBADI yang akan
melayani segala kebutuhan pembayaran Anda.

Anda Penasaran dan Ingin Tahu Info Selengkapnya??
Buruan Klik LINK Dibawah Ini :

http://leadervsi.com/VP173


Terimakasih,

Best Regards
M. BAHAUDIN LUTFI
gool15@ymail.com
+628990580829

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Jendela Dakwah Kampus - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger